dikutip dari mongaya.co.id
- Hasil koordinasi Pemprov Bali dengan para pihak,
Selasa (29/9/2019) menghasilkan sejumlah kesepakatan berupa solusi jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang pengelolaan sampah. Apa saja
solusinya?
- Forum Komunikasi Pegiat Lingkungan Bali menilai
peristiwa itu sebagai puncak permasalahan pengelolaan sampah di Bali yang masih
konvensional berkutat di hilir. Dampak kondisi darurat sampah rentan
menimbulkan konflik sosial dan kerugian perekonomian.
- Saat ini Bali sedang menghadapi konflik karena
sampah. TPA terbesar yaitu Sarbagita Suwung sempat terbakar sehingga selama
beberapa hari warga melarang truk sampah masuk. Akibatnya sampah menumpuk di
tingkat rumah tangga dan lingkungan
- Forum merekomendasikan solusi pengelolaan sampah
komprehensif dari penghentian penggunaan plastik sekali pakai, pengolahan
sampah di sumber sampai tuntutan peran aktif semua pihak mengelola sampah
Fakta Dilapangan:
- Lebih dari 4 hari saja sampah tidak diangkut, tumpukan sampah sudah
terlihat meninggi di depan-depan rumah warga. Bahkan tak sedikit yang membuang
di sejumlah sudut jalan sepi, membuat TPS ilegal, dan lebih buruk lagi
membuangnya di jurang dan tepi sungai.
- timbulan sampah saat ini sangat besar mencapai 5.000-10.000 ton/hari di
mana 60-70% adalah organik, 20-30% adalah non organik layak daur ulang, dan 10%
residu.
Solusi Yang ditawarkan
- Solusi jangka pendek,
- Kelian (ketua) Banjar Pesanggaran dan Pecalang bersedia membuka kembali
akses jalan masuk untuk truk pengangkut sampah menuju TPA Sarbagita Suwung yang
sebelumnya sempat ditutup selama 3 tiga hari
- Menghentikan sementara pembuangan sampah dari Pemkab Tabanan, Pemkab
Badung, dan Pemkab Gianyar ke TPA Sarbagita Suwung
- Khusus untuk Kabupaten Badung diizinkan membawa sampah 15 unit truk
selama satu bulan ke depan.
- Menyiapkan lahan aset Pemprov Bali yang berada di wilayah selatan dan
utara Kabupaten Badung dijadikan TPA sampah. Apabila lahan sudah ada maka
Pemkab Badung diminta segera mengalihkan pembuangan sampah dari TPA Suwung ke
lokasi TPA yang baru.
2. Solusi jangka menengah
- membangun TPA baru dengan luasan areal dan teknologi yang memadai baik
untuk Pemkot Denpasar, Pemkab Badung, Pemkab Gianyar, dan Pemkab Tabanan.
- Meningkatkan kapasitas pengangkutan dan pengolahan sampah melalui penambahan
armada angkutan sampah, alat-alat berat pengolahan sampah, dan alat-alat
pemadaman kebakaran sampah.
3. solusi jangka panjang
- pembangunan Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) di TPA Sarbagita
Suwung yang prosesnya sudah dimulai 2019 ini
- Mempercepat penyelesaian regulasi yang mengatur pengolahan sampah
berbasis rumah tangga dan desa untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA.
videonya tonton disini
Post a Comment
mari bertukar pikiran dikolom komentar