OM AH HUM - TIGA WUJUD PRILAKU TRI KAYA PARISUDHA DALAM TANTRA.

Tri Kaya Parisudha adalah sebuah tindakan utama yang akan membawa manusia memperoleh kebajikan yakni berfikir yang baik, berbuat yang baik serta berbicara yang baik pula. 

Jaminan memperoleh kebajikan ini oleh prilaku agama yang kekanak-kanakan akan selalu menyebut kata ' trikaya parisudha, memikirkan kata ' trikaya parisudha ' dan melangkah dengan selalu mengingat kata ' trikaya parisudha' dimana mana dan akan selalu begitu sebagai lelaku menunjukkan kebajikannya.

Mereka tergolong masyarakat yang beragama dogmatis, mereka tidak menggunakan logika bahwasanya konsep berfikir, berkata dan berbuat itu ada yang mengendalikan yakni spirit atau rohani sebagai sumber kesadaran menuju kebajikan.

Kesadaran rohani adalah langkah awal untuk memahami kebajikan yang dilakukan oleh pikiran, perkataan dan perbuatan. Kesadaran rohani ini mengarahkan tubuh fisik untuk memahami kemurnian rohaninya, sehingga tubuh fisik selalu mendengar pernyataan atau pesan yang dikeluarkan oleh rohani tersebut.

Seluruh pikiran yang bergerak bagaikan mesin arloji yang tiada lelah menelusur alam tanpa batas,  alam pengetahuan rohani sebagai tujuan pikiran yang dinamakan OM.

Olah sastra adalah susunan kata-kata kebajikan yang keluar melalui ucapan ataupun tulisan merupakan kalimat pengetahuan rohani itu sendiri yang berwujud AH.

Segala tindakan yang akan menghasilkan segala manfaat hidup yang dilakukan dengan sadhana tapa, brata, yoga dan samadhi adalah proses atau jalan yang diarahkan oleh rohani untuk menuju kebajikan yang berwujud HUM.

Inilah Tri Kaya Parisudha yang diaplikasikan atau diwujudkan dengan aksara OM AH HUM oleh mereka yang memahami jalan tantra.  Mereka selalu berbicara tentang hal kebajikan, memikirkan kebajikan, serta bertingkah laku yang selalu bermamfaat bagi masyarakat lain sebagai lelaku kebajikan.

Tri Kaya Parisudha hanyalah wujud kemurnian prilaku manusia yang merupakan hasil dari proses dari arahan bathin yang mengarahkan berfikir, berucap dan bertindak selalu pada kebajikan, yang diajarkan oleh sang pemilik ajaran tantra sejati yakni Bhatari Bharali Prajnya Paramitha dengan ajaran sucinya yang dikenal Dasa Parimitha.

Ajaran ini diperoleh dengan selalu disiplin melakukan penggalian dengan melakukan jnanayoga sebagai proses keterhubungan dengan para guru sebagai transmisi tantra dari Bhatarinya. Dan seorang guru penuntun Tantra tidak pernah lepas dari sumber utama ajarannya pada lelaku tapa, brata, yoga dan samadhinya. Hubungan guru dengan Bhatarinya ibarat ibu dan anaknya yang paling disayang.

Ajaran tantra hanya dapat diperoleh pada pertemuan dengan seorang guru penuntun bukan dari hasil mencari materinya di google dan bukan pula dengan membeli buku berjudul tantra saja. Ajaran rahasia ini juga digali melalui proses jnanayoga yang sangat berkualitas dan disiplin melakukan tapa, brata, yoga dan samadhi.

@kamahatmyan vajrajnana.