GENIUS ADALAH AGAMA MASA DEPAN YANG RELEGIUS DAN MENGEDEPANKAN MORALITAS.

Tantangan kehidupan masyarakat kedepan adalah memiliki kemampuan menjadi manusia yang genius, mampu berada pada kompetisi kehidupan global yang kompetitif. Kompetisi ini terjadi karena alam sudah sangat muak dengan mereka yang munafik dan pendusta, alam hanya akan menerima mahluk yang genius saja.

Genius adalah wujud sifat manusia yang mapan pada spiritualitas serta memiliki kemurnian hidup yang sejati, serta memiliki jangkauan pemikiran futuristik.

Kalau arah pandangan spiritual manusia kedepan seperti ini, pastinya spiritual memiliki kualitas pada  RELEGIUSITAS yakni berspiritual dengan mengembangkan sistem ibadah kebersamaan,  menjaga sistem guron aguron, selalu mengembangkan pengetahuan rohaninya pada aplikasi waktu yang tak terbatas bahkan punya pandangan pengetahuan yang universal pada aplikasi ajarannya sebagai tradisi yang eksklusif.
Baca juga: DESA PAKRAMAN

Berspiritual yang mengedepankan MORALITAS yakni selalu menjaga etika hidup dimasyarakat, mengembangkan welas asih, tepat prinsip hukum karma serta memahami ketuhanan pada kesadaran sebagai sang roh [ prinsip jnana yoga ].

Perpaduan antara relegiusitas dan moralitas ini merupakan landasan agama buddhi yang mengutamakan keseimbangan antara kecerdasan pikiran dan kesadaran bathin. Keseimbangan ini menjadi ruang dimana akan selalu menghasilkan sifat bijak dan setiap kali mengembangkan ajaran selalu dikemas dengan metodologi relegius yang dilapisi warna tradisi daerah sebagai penghormatan terhadap leluhur.

Inilah penanaman idiologi kepada para warga sangga Budhaireng sebagai wujud agar dapat memahami ajaranya pada setiap langkah dan tindakan hidup sebagai aplikasi ajaran.