PERCIKAN API ROHANI Kesadaran Jiwa, Perasaan dan Persepsi Baru

Ketika manusia sudah kebingungan dengan kegiatan material dan pemuasannya, seyogyanya mulai mendekatkan diri kepada guru kerohanian yang dapat dipercaya untuk memberi arahan dan petunjuk tentang tujuan hidup..........demikianlah Bagawad Gita Sloka 2.7

Siapakah manusia kebingungan itu ? Mereka yang belum mengerti tujuan dan hakekat hidup.
Siapakah mereka yang belum mengerti tujuan dan hakekat hidup ? Mereka yang dalam kehidupannya tidak berpegang teguh pada pengetahuan.
Siapa yang memegang pengetahuan...beliaulah seorang guru kerohanian [ brahmana ].

Melakukan aktifitas tanpa guru kerohanian seperti ritual suci, membaca mantra wedic, bermeditasi bahkan samadhi akan menimbulkan percikan-percikan api rohani, saat timbul percikan api rohani ini, saat ini pula akan timbul kebingungan yang sangat menyesatkan. Karena percikan api rohani ini begitu nyata bentuk dan wujudnya, menakjubkan sekali warna warni penampakannya, menggiurkan sekali hadiahnya, tapi semua itu ajakan yang sangat menyesatkan .....bukan jalan yang sesungguhnya.

Hati-hati .........pada saat terbukanya katup pintu bathin, seperti pada saat meditasi sendiri, sembahyang di pura sendiri, atau konsentrasi sendiri.....disana pulalah mahluk astral akan mendekat serta mereka mulai membuka pintu hubungan rohani kepada kita. Sehingga pertemuan bathin dengan mahluk astral inilah yang mewujudkan percikan api rohani.

Disinilah pentingnya guru kerohanian, beliau sebagai praktisi yang lebih senior sudah pasti pernah melewati gambaran percikan api rohani ini, sehingga beliau dapat memberi arahan yang benar menuju tempat yang benar pula.

Berjalan dengan kendaraan yang benar, sopir yang benar, rambu dan petunjuk arah yang benar.....pasti mencapai tujuan yang pasti benar.

Pengetahuan dari perguruan tinggi, kesarjanaan agama, jabatan yang tinggi pada lembaga umat dan sebagainya hanya berguna dalam memecahkan masalah-masalah etika dan pendidikan keumatan saja, sebagai ajang aktualisasi diri pada ranah lembaga saja.

Sedangkan untuk menyelesaikan kasus rohani hanya dapat dipecahkan melalui penggalian kerohanian secara personal dan mandiri pada kualitas kebajikan dan moralitas bathin yang sangat suci oleh kesadarannya sebagai mahluk rohani.

Selamat memantik api rohani dengan korek jnana yang diperoleh dari sosok yang telah mahir memainkannya.....Rahayu.