BENAR DAN MERASA BENAR
Banyak dari kita benci dengan kata "merasa benar" jika di arahkan kepada kita. Lalu dari sekian lama, kenapa masih ada saja yang merasa benar. Satu pertanyaan siapa sih yang benar dan yang merasa benar.
Coba perhatikan,
cerita 1
Usi : "agus sudah lama kita pacaran, kamu selalu tidak berusaha mengerti aku"
Agus: "si,, si,, dari dulu kita temenan masih saja kamu merasa dirimu paling benar. emang kamu pernah mengerti aku? kamu tidak tau aku kemarin sibuk ngurusin kerjaanku"
Usi :"aku itu cew, emang harus dimengerti, kamunya saja gak peka"
Agus :"oke, kamu dah paling benar"
cerita 2.
Usi : "Gus, aku ingin buka toko nih"
Agus :"toko apa si, tumben kamu mau belajar usaha"
Usi : "ya ni gus, tiba-tiba pengen biar jadi wanita mandiri. biar mertua nanti gak mikir aku bawa badan aja nanti"
Agus :" boleh juga, lalu gimana?"
Usi :"tapi aku bingung nih nyari tempatnya dimana ya? lokasinya maksudku"
Agus : "kalau menurut aku nih, kamu gak butuh tempat-tempat yang luas, atau di jalan raya besar gitu, kamu kan jualan online dan barang kebutuhan laundry gitu, jadi cari tempat yang didalam juga gak apa-apa. kan dapat lebih murah"
Usi :"Ahh, kamu ni gus. dasar pelit. aku mau buka usaha aja masih diajak ngirit. gimana bisa ada yang tau kalau kita jualan kalau tempatnya agak di dalam gitu?"
Agus :"kamu bilang aku PELIT?, gak salah tuh. bisnismu itu gak usah tempat yang dijalan raya gitu, bukan karena aku pelit. tapi menurutku itu gak butuh.
Usi :"ahhh ngaku saja, emang dasar kamu pelit, gimana bisa maju kalau gini.
Agus : "Oke terserah kamu saja, mau ikut saranku apa engga. terserah kamu.
Usi dan Agus : (diam sejaman lebih)
Usi : "Okelah aku terima saranmu, tapi modalin semua ya. makasi gus"
cerita 3
Usi : "gus, kemarin kan kamu saranin aku buka tokonya gak usah nyari deket jalan raya gitu"
Agus :"ya, emang kenapa?"
Usi :"kamu memang bener-bener hebat. hebat banget"
Agus :"kamu untung besar ya?", dah ku bilang, usaha kayak kamu tu gak usah toko besar atau wow gitu, yang penting punya tempat buat majang barang saja dulu"
Usi :"yang untung besarrrrrr banget, sampe-sampe bulan ni aku cuma dapat jualan 500k saja tau, buntung bukan untung seperti katamu"
Agus :" Lah kok gitu? emang kamu ngapaen saja disana? tidur saja ya. masak sebulan cuma 500k?"
Usi :"Apa tidur, yang belanja gak ada tau, dasar kau ini"
Agus :"Emang kamu pas buka toko diem aja di toko gitu? gak promosi gitu keliling ke laundry-laundry?"
Usi :"engga, kan aku jaga toko"
Agus :"lahhh gimana bisa orang tau kalau kamu itu jualan disana kalau kamu gak promosikan secara door to door? dasar kau malas"
Usi :"apAAAA, kamu bilang aku malas, ide mu itu gak bermutu tau.disuruh buka di tempat di jalan ini"
Agus :"kamunya yang malas"
Usi :"emang kamu kemarin waktu ngasih ide, bilang kalau aku tuh harus keleiling gitu buat jualan atau promo produkku? engga kan"
Agus :"setidaknya kamu inisiatiflah"
Usi :"dasar kamu mau di benar dan menang saja"
Agus :"Hemmm"
pada dasarnya kita semua ingin menjadi orang benar, memilih jalan yang benar dan memberikan sesuatu yang benar. namun ada beberapa cara kita saat memikirkan, mengucapkan, dan melakukan sesuatu yang benar itu kurang lengkap. sehingga pesan kebenarnnya pun akan sampai kurang lengkap. maka akan terbentuklah MERASA BENAR tersebut.
Lalu bagaimana mengetahui kita benar apa tidak? sebenar cukup sederhana, memahami diri kita. apa sudah kita pikirkan, katakan dan perbuat.
Ya, namun tetap kita menyadari bersama (ingat menyadari bersama, gak sendiri saja) bahwa kita itu pasti merasa benar, makanya ngotot "AKU BENAR"
ingat kesadaran diatas "AKU BENAR" bukan berarti kita itu benar, karena kebenaran sejati akan kita temukan seirama dengan waktu yang kita lalui.
Yang terpenting mari lakukan, katakan dan pikirkan hal yang benar, untuk menuju kebahagiaan bersama.
Coba perhatikan,
cerita 1
Usi : "agus sudah lama kita pacaran, kamu selalu tidak berusaha mengerti aku"
Agus: "si,, si,, dari dulu kita temenan masih saja kamu merasa dirimu paling benar. emang kamu pernah mengerti aku? kamu tidak tau aku kemarin sibuk ngurusin kerjaanku"
Usi :"aku itu cew, emang harus dimengerti, kamunya saja gak peka"
Agus :"oke, kamu dah paling benar"
cerita 2.
Usi : "Gus, aku ingin buka toko nih"
Agus :"toko apa si, tumben kamu mau belajar usaha"
Usi : "ya ni gus, tiba-tiba pengen biar jadi wanita mandiri. biar mertua nanti gak mikir aku bawa badan aja nanti"
Agus :" boleh juga, lalu gimana?"
Usi :"tapi aku bingung nih nyari tempatnya dimana ya? lokasinya maksudku"
Agus : "kalau menurut aku nih, kamu gak butuh tempat-tempat yang luas, atau di jalan raya besar gitu, kamu kan jualan online dan barang kebutuhan laundry gitu, jadi cari tempat yang didalam juga gak apa-apa. kan dapat lebih murah"
Usi :"Ahh, kamu ni gus. dasar pelit. aku mau buka usaha aja masih diajak ngirit. gimana bisa ada yang tau kalau kita jualan kalau tempatnya agak di dalam gitu?"
Agus :"kamu bilang aku PELIT?, gak salah tuh. bisnismu itu gak usah tempat yang dijalan raya gitu, bukan karena aku pelit. tapi menurutku itu gak butuh.
Usi :"ahhh ngaku saja, emang dasar kamu pelit, gimana bisa maju kalau gini.
Agus : "Oke terserah kamu saja, mau ikut saranku apa engga. terserah kamu.
Usi dan Agus : (diam sejaman lebih)
Usi : "Okelah aku terima saranmu, tapi modalin semua ya. makasi gus"
cerita 3
Usi : "gus, kemarin kan kamu saranin aku buka tokonya gak usah nyari deket jalan raya gitu"
Agus :"ya, emang kenapa?"
Usi :"kamu memang bener-bener hebat. hebat banget"
Agus :"kamu untung besar ya?", dah ku bilang, usaha kayak kamu tu gak usah toko besar atau wow gitu, yang penting punya tempat buat majang barang saja dulu"
Usi :"yang untung besarrrrrr banget, sampe-sampe bulan ni aku cuma dapat jualan 500k saja tau, buntung bukan untung seperti katamu"
Agus :" Lah kok gitu? emang kamu ngapaen saja disana? tidur saja ya. masak sebulan cuma 500k?"
Usi :"Apa tidur, yang belanja gak ada tau, dasar kau ini"
Agus :"Emang kamu pas buka toko diem aja di toko gitu? gak promosi gitu keliling ke laundry-laundry?"
Usi :"engga, kan aku jaga toko"
Agus :"lahhh gimana bisa orang tau kalau kamu itu jualan disana kalau kamu gak promosikan secara door to door? dasar kau malas"
Usi :"apAAAA, kamu bilang aku malas, ide mu itu gak bermutu tau.disuruh buka di tempat di jalan ini"
Agus :"kamunya yang malas"
Usi :"emang kamu kemarin waktu ngasih ide, bilang kalau aku tuh harus keleiling gitu buat jualan atau promo produkku? engga kan"
Agus :"setidaknya kamu inisiatiflah"
Usi :"dasar kamu mau di benar dan menang saja"
Agus :"Hemmm"
pada dasarnya kita semua ingin menjadi orang benar, memilih jalan yang benar dan memberikan sesuatu yang benar. namun ada beberapa cara kita saat memikirkan, mengucapkan, dan melakukan sesuatu yang benar itu kurang lengkap. sehingga pesan kebenarnnya pun akan sampai kurang lengkap. maka akan terbentuklah MERASA BENAR tersebut.
Lalu bagaimana mengetahui kita benar apa tidak? sebenar cukup sederhana, memahami diri kita. apa sudah kita pikirkan, katakan dan perbuat.
Ya, namun tetap kita menyadari bersama (ingat menyadari bersama, gak sendiri saja) bahwa kita itu pasti merasa benar, makanya ngotot "AKU BENAR"
ingat kesadaran diatas "AKU BENAR" bukan berarti kita itu benar, karena kebenaran sejati akan kita temukan seirama dengan waktu yang kita lalui.
Yang terpenting mari lakukan, katakan dan pikirkan hal yang benar, untuk menuju kebahagiaan bersama.