APLIKASI HARI RAYA SARASWATI PADA IBADAH [ BHAKTI ] DAN PERBUATAN [ KARMA ].

Terdapat dua filosophy tinggi didalam ajaran kerohanian vajrajnana yang sangat dirahasiakan oleh seorang guru kepada muridnya yakni pengertian tertinggi tentang ketuhanan dan pengertian terdalam sebuah karma atau perbuatan.

Kedua hal ini memiliki pengertian yang sangat substansif pada kehidupan manusia diatas ajaran agama biasa ( agama pasaran ), bahkan bisa dinyatakan sedikit  diatas pemahaman prinsip dasar agama tersebut.

TENTANG IBADAH [ BHAKTI ]
Didalam masyarakat mendengar kata ibadah atau bhakti pastinya condong pada pengertian bahwasanya masyarakat harus pergi ketempat yang telah disepakati menjadi tempat dimana tuhan berada dan bersemayam, sehingga ada kewajiban untuk menemui beliau, meminta berkat, perlindungan diri bahkan meminta sesuatu yang tidak boleh diucapkan dan didengar oleh orang lain ( pengampunan dosa ).

Berbeda dengan yang diajarkan pada ajaran kerohanian vajrajnana, bahwasanya tuhan adalah kesadaran utama manusia itu sendiri, tuhan adalah sumber kehidupan manusia, tuhan adalah wujud rohani manusia, tuhan adalah kahuripan buddhi sedjati, tuhan adalah selalu berada dimana-mana dan terwujud pada setiap yang beliau ciptakan. Dengan menyadari keberadaan tuhan dengan kesadaran dan memahami pengetahuannya adalah ibadah atau bhakti yang paling utama bahkan terutama.

Kalau mau dibahas lagi masih banyak lagi substansi tuhan sebagai pengetahuan yang menuntun manusia yang jauh lebih bijak dan lebih cerdas memahami pengertiannya dibandingkan datang pada peribadatan masyarakat biasa.

TENTANG PERBUATAN [ KARMA ]
Perbuatan baik adalah cerminan manusia yang sedang melakukan tindakan yang diperintahkan agama. Tindakan ini menimbulkan rasa bangga yang luar biasa karena sudah mampu memenuhi kewajiban yang diarahkan oleh petinggi agama. Tindakan yang menimbulkan mamfaat bagi yang telah dibantu dan diselamatkan entah dengan bantuan materi, uang dan perbuatan baik.

Berbeda halnya pada ajaran kerohanian, perbuatan atau karma seharusnya diawali dengan ' tepat prinsip hukum karma ' yakni pengetahuan tentang karma seseorang yang sedang berproses pada kehidupannya didunia ini. Memahami karma orang lain adalah wajib karena mereka bisa saja kelihatan menderita, tetapi sesungguhnya mereka sedang berproses bathin ke arah yang lebih tinggi. Perbuatan seperti ini akan menimbulkan karma buruk bagi yang membantunya, karena dosa yang tidak terhapus akan memasuki jiwa yang sedang membantunya.

Disamping itu jangan sampai kita mengabaikan karma kita sendiri, bahkan pada masa sekarang ini, jangankan menyelamatkan manusia lain, sedangkan dirinya sendiri belum mampu mereka selamatkan dari jeratan pengaruh dunia yang sangat mengikat, sehingga kehidupan roh mereka tetap saja terikat duniawi dan susah mengalami kebahagiaan dan kedamaian bathin.

Perbuatan baik dalam Dana Parimitha biasanya terbagi menjadi tiga hal yakni ;
1. Membantu masyarakat lain dengan memberikan  makanan, uang dan materi lainnya ( dana punia, zakat ), ini tergolong perbuatan baik tingkat rendah.
2. Membantu masyarakat lain dengan memberi pertolongan dengan perbuatan alat gerak tubuh manusia, menggunakan seluruh anggota keluarga untuk perbuatan kebajikan, ini tergolong perbuatan tingkat madya.
3. Membantu menyelamatkan manusia dengan memberi arahan atau tuntunan ke arah kebajikan dan pengetahuan, bila perlu memberikan bagian anggota tubu untuk menyelamatkan masyarakat lain,  ini tergolong perbuatan tingkat utama.

Semua yang dilakukannya ini di haruskan terlebih dahulu memahami dan mengetahui karma manusia yang akan dibantu, yang wajib dibantu bahkan ada gambaran awal bahwa mereka memang harus dibantu.

Sekali lagi menyelamatkan diri dari keterpurukan bathin oleh kegelapan dan nafsu dunia adalah lebih penting, sebelum menyelamatkan masyarakat lain yang belum tentu perbuatan kita mampu memperoleh pahala kebajikan.

Itulah dua prinsip benar tentang pengertian tertinggi ketuhanan dan pengertian terdalam sebuah kebajikan, semoga bisa menjadi pengetahuan penyeimbang bagi mereka yang sedang mengalami kesusahan padahal sudah banyak menolong orang lain, bagi mereka yang sedang mengalami kebangkrutan usaha padahal telah banyak mengeluarkan biaya ritual upacara, bagi mereka yang sedang menderita lahir bathin padahal telah bekerja dengan baik untuk agama dan masyarakat lainnya, bagi para pemimpin yang hari ini sedang dijauhi masyarakat, padahal sebelumnya mereka telah membantu banyak demi kesejahteraan mereka, bagi para cendikiawan atau pemimpin umat yang hari ini sedang bersedih mungkin karena kecapean mengurusi umat yang susah diatur bahkan selalu berbuat onar.

Khusus bagi masyarakat yang hari ini sedang merayakan Hari Saraswati, hari dimana kita sedang merindukan pengetahuan yang benar dengan cara yang benar itu.

Janganlah merasa terbeban kalau sampai saat ini belum bisa membantu orang lain, karena anda sedang menggali dan mengasah bathin untuk bisa melepaskan diri secara rohani dalam kehidupan dunia yang penuh nafsu dan keserakahan. Lakukanlah yang benar yakni guru bijak berkata " menyelamatkan diri dahulu dengan mengasah pengetahuan dan menguatkan bathin, baru kemudian kekuatan diri dan bathin anda buat membantu masyarakat lainnya "

Rahayu ||