SEMARANDHANA SEBAGAI APLIKASI KULTIVASI VAJRAJNANA


Masyarakat bali kuno selalu mengajarkan pengetahuan pada masyarakat dalam bentuk kidung atau lagu, agar senantiasa memperoleh pengertian yang paling utama pada bait- bait kalimat sastranya.

Demikian pula ketika mengajarkan bagaimana menggali potensi energi kemakmuran agar memperoleh manfaat hidup sejahtera dan mapan dalam ekonomi keluarga.

Adalah metode kuktivasi ke-2 dalam ajaran vajrajnana yang secara khusus memformulasi energi tubuh manusia dalam hal peningkatan kualitas energi kesejahteraan keluarga. Dalam kuktivasi ini mengedepankan pautan energi manusia yg telah berpasangan atau mereka yang telah menikah menjadi sebuah kombinasi energi yang satu tujuan dan memiliki kualitas yang sangat kuat.

Kekuatan ini hanya ditujukan untuk menarik energi yang bersumber pada alam asmarandhana yakni alam yang dipenuhi aura kasmaran namun demikian pencapaiannya pada kualitas energi pembentuk unsur materi yang sangat sempurna.

Tempat atau lokasi alam ini terletak persis di atas alam ghaib dimana tempat terapungnya pahala-pahala para prera yang sedang mengalami penggodokan di kawah chndra gohmuka. Menarik energi ini hanya dapat dilakukan dengan proses pembangkitan energi asmara lalu menjadikan energi asmara itu sebuah padma atau wadah dari pahala preta tersebut. Pembangkitan inilah dibutuhkan pasangan yang juga memahami kualitas asmara yang benar dengan cara yang benar pula, bukan sengaja mengumbar nafsu birahi pada sembarang pasangan.
Inilah yang wujud aplikasi kuktivasi ke-2 serta penyempurnaannya sebagai kekasih kama-ratih serta pasangan Avalokitesvara - Vajrapani.

Bagaimana dapat menarik sumber materi itu karena terlebih dahulu diadakan ritual pengentasan atau pemurnian roh, sehingga kitalah yang berhak atas seluruh pahala preta tersebut, bukan pada keluarga semasih hidup.

Hal lain sebagai landasan aplikasi kuktivasi vajrajnana ini adalah selalu mengedepankan tampak ceria, bahagia, cerdas bahkan bersikap seperti manusia mapan baik dari ucaoan, tindakan dan pikiran, sehingga dapat memancarkan cahaya yang kuat pada wujud Smertisurya maupun pada Santasmerthi.

Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan landasan ajaran yang berkualitas yang aplikatif pada segala kehidupan dimasa kini, bukan ajaran yang mengedepankan ilusi, delusi bahkan halusinasi pikiran mengarah mitologi yang gak berdasar.

Om Mani Padme Hum