VAJRAJNANA ADALAH LANDASAN BERAGAMA, BERBUDAYA DAN SPIRITUALITAS

Ajaran Vajrajnana menguraikan tentang sistem dan pola penataan kerohanian atau sejatining kahuripan yang digali dari bathin manusia untuk selanjutnya bathin manusialah yang menjadi motor penggerak kehidupannya. Pikiran manusia hanyalah pintu pembuka kecerdasan dalam prilaku kehidupan termasuk beragama, berbudaya dan spiritualitas.

Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa beragama, berbudaya dan berspiritualitas adalah satu kesatuan kegiatan kehidupan yang tidak dapat dipisahkan satu persatu. Karena ketiga hal ini merupakan intisari dari perolehan kehidupan yang sukses yang diperoleh dengan aturan agama yang mewajibkan untuk kerja keras, serta bahagia karena mampu mengindahkan kehidupan beragama dengan budaya yang adiluhung, sebagai puncak kehidupan prinsip spiritualitas yang selalu mewujudkan kedamaian kehidupan didunia maupun di akherat.

Beragama adalah sebuah bentuk keikutsertaan sebagai warga masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai warga masyarakat yang aktif dalam lembaga yang mengatur tata kehidupan yang baik adalah kewajiban. Beragama juga mengandung prinsip kepedulian terhadap masyarakat yang belum ataupun yang tidak mampu melakukan olah bathin yang sempurna, maka meteka membutuhkan kita untuk mengarahkan, mengawasi serta menuntun sampai dengan perolehan kehidupan layak atas hidupnya didunia ini. Kepedulian ini dengan ikut serta merumuskan serta memformulasikan peraturan yang baik dan bijak sebagai tuntunan hidup mereka.

Berbudaya adalah sebuah bentuk keluhuran buddhi sebagai generasi yang memiliki sifat bijak dengan mewarisi hasil pengetahuan leluhur dalam bentuk benda budaya dan mampu mengembangkannya. Budaya adalah hasil pengetahuan yang diperoleh ketika mereka melakukan disiplin perenungan, meditasi serta yoga samadhi. Pengetahuan ini kalau tidak diwujudkan hanya akan menjadi bulan-bulanan pikiran saja, karena bentuk ini akan muncul terus setiap melakukan olah meditasi. Tetapi ketika kita mampu mewujudkannya akan menjadi sebuah karya besar hasil dari pengetahuan yang tergali dengan kemurnian bathin. Adapun bentuk budaya yang tercipta adalah karya sastra, karya bentuk atau simbul dan karya kegiatan holistik [ ritual suci ]. Disamping itu bentuk budaya ini akan melahirkan sebuah kehidupan yang berkembang karena didalamnya timbul kegiatan ekonomi kreatif yang akan mampu memberi hasil untuk kebutuhan masyarakat.

Spiritualitas adalah bentuk holistik dari sifat alamiah manusia. Bentuk spiritualitas masyarakat adalah sangat pribadi sekali, terkadang sangat tersembunyi dalam prilaku kehidupan dan keagamaan mereka. Kegiatan spiritualitas manusia adalah wujud dasar manusia itu mengerti dan memahami proses kegiatan kehidupan serta rahasia yang terkandung didalamnya. Pengekangan kegiatan spiritualitas manusia justru akan menimbulkan persoalan baru dalam kehidupan beragama dan berbudaya.

Spiritualitas manusia adalah wujud kepribadian manusia yang tumbuh dalam tubuh fisiknya yang berupa jiwa, rasa dan persepsi. Pengembangan jiwa melalui spiritualitas merupakan hak yang wajib dipenuhi karena jiwa manusia tidak mampu diatur oleh agama apapun, jiwa manusia memiliki sifat yang sangat universal, global dan luas. Rasa hidup manusia adalah sebuah sifat yang sangat prinsip dan pribadi, rasa manusia mampu menjadikan hidupnya menjadi mahluk utama atau roh yang paling sejati yang dipenuhi rasa keindahan yang tiada tara, yang tidak mampu dijanjikan dan dipenuhi oleh agama apapun. Begitupula persepsi spiritual manusia adalah tanggapan atas situasi dan kondisi yang sedang terjadi didunia ini. Persepsi manusia terkadang harus didengarkan oleh masyarakat lain, setidaknya persepsi manusia adalah salah satu jawaban dari kebingungan manusia atas kehidupan bermasyarakat. Sekali lagi pengekangan atau ketidak pedulian atas bentuk persepsi spiritualitas manusia adalah hal yang tidak baik bagi kelangsungan kehidupan bermasyarakat seutuhnya.

Demikianlah kandungan atau isi kamahatmyan vajrajnana didalam menjalankan kewajiban beragama, berbudaya dan prinsip spiritualitas, sehingga melahirkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang menempatkan prinsip moral dan etika bermasyarakat yang bijak diatas aturan agama yang sangat sempit dan penuh aturan kebijakan yang tidak universal.

Rahayu || Salam Gomo Buddhi Nusantara dari induk seluruh masyarakat yang berkerohanian urip buddhi sedjati [ tantra ] yakni Dwipayana.